PERINGATAN HARI KANKER TULANG: MOMENTUM UNTUK MENGINTEGRASIKAN KEPERAWATAN ONKOLOGI DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN

Jakarta, 9 April 2025 – Peringatan Hari Kanker Tulang Sedunia yang jatuh pada 11 April merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit yang meskipun tergolong langka, namun berdampak signifikan terhadap kualitas hidup penderita.

Kanker tulang primer hanya menyumbang 0,2% dari semua kasus kanker yang didiagnosis secara global. Namun, data menunjukkan bahwa diagnosis kanker tulang primer terjadi setiap 10 menit di seluruh dunia. Di Inggris dan Irlandia, rata-rata 12 pasien didiagnosis setiap minggu. Prevalensi global menurut WHO adalah sekitar 4-5 per 1.000.000 penduduk, tetapi meningkat tajam menjadi 8-11 per 1.000.000 pada remaja berusia 15-19 tahun. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita dengan rasio 3:2. Di Amerika Serikat, ada sekitar 800-900 kasus baru per tahun, dengan setengahnya terjadi pada anak-anak dan remaja. Sementara itu, di Indonesia, kanker tulang menyumbang 1,6% dari semua kanker dengan tren meningkat, dan data RSCM menunjukkan osteosarkoma mendominasi 70,59% dari semua keganasan tulang dengan 16,8 kasus per tahun, terutama pada dekade kedua kehidupan. Kanker tulang di Indonesia menempati posisi tertinggi ketiga dengan prevalensi 0,9 per 100.000 penduduk, di bawah kanker darah (2,8 per 100.000) dan kanker mata (2,4 per 100.000).

“Berbeda dengan kebanyakan jenis kanker yang umumnya menyerang golongan lansia, kanker tulang memiliki karakteristik yang unik karena dapat menyerang berbagai kelompok usia, mulai dari anak-anak hingga lansia,” ujar seorang ahli onkologi keperawatan yang juga tergabung dalam Asosiasi Lembaga Pendidikan Tinggi Keperawatan Vokasi Indonesia (AIPVIKI).

Jenis kanker tulang, seperti osteosarkoma dan sarkoma ewing, lebih sering ditemukan pada pasien berusia 10-25 tahun. Sebagai perbandingan, Condrosarkoma dan Cordoma cenderung mempengaruhi orang dewasa di atas 40 tahun. Keunikan penyebaran demografis ini membuat pendekatan pengobatan yang komprehensif menjadi sangat penting.

Menanggapi tantangan ini, AIPVIKI, sebagai lembaga yang menetapkan standar dan pedoman mutu pendidikan keperawatan vokasi di Indonesia, mendorong lembaga anggotanya untuk mempertimbangkan pengembangan mata kuliah kelembagaan terkait keperawatan kanker dan perawatan paliatif dalam kurikulumnya.

“AIPVIKI memberikan acuan Kurikulum Nasional Keperawatan Vokasi sebagai kerangka dasar standarisasi kompetensi. Namun, keputusan khusus mengenai penambahan mata kuliah kelembagaan seperti keperawatan onkologi dan perawatan paliatif tetap berada di tangan masing-masing institusi,” jelas Dr. Paramita Iriana, S.Kp., M.Biomed, Ketua Umum PP AIPVIKI.

Namun, Dr. Paramita menekankan bahwa mengingat prevalensi kanker yang signifikan dan kebutuhan akan perawatan yang komprehensif, pihaknya sangat mengharapkan lembaga anggota AIPVIKI untuk mempertimbangkan secara serius untuk memasukkan materi atau bahkan kursus khusus tentang keperawatan kanker dan perawatan paliatif.

Pengembangan mata kuliah ini dipandang memberikan tiga manfaat utama. Pertama, meningkatkan kompetensi lulusan dalam merawat pasien kanker dengan membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan khusus. Kedua, memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai layanan kesehatan onkologi. Ketiga, meningkatkan kualitas hidup pasien melalui pendekatan perawatan yang berpusat pada pasien dan keluarga.

Kegiatan PKM Mahasiswa STIKes Mayapada, pada pendampingan para orangtua pada anak dengan kanker, di Rumah Singgah yang dikelola YKAKI Pusat. (Sumber Dokumen Pribadi)

Mahasiswa demonstrasi melakukan skrening perkembangan anak menggunakan KPSP

Raise life-changing awareness this World Cancer Day 2025, yang mengusung tema meningkatkan kesadaran yang dapat mengubah kehidupan pasien kanker menjadi konteks penting dalam peringatan Hari Kanker Tulang tahun ini. Kampanye global ini berfokus pada edukasi masyarakat tentang gejala, diagnosis dini, pilihan pengobatan, dan pentingnya dukungan bagi pasien dan keluarga.

Peringatan ini juga diharapkan menjadi cerminan bagi seluruh pemangku kepentingan kesehatan, mendorong penelitian lebih lanjut dan mengadvokasi peningkatan kualitas hidup bagi penderita kanker tulang, sekaligus menjadi refleksi untuk meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan dalam penanganan pasien kanker di Indonesia.

Devisi Humas PP.AIPViKI_2025

Dari berbagai sumber :

  • https://iccc.id/osteosarkoma
  • <BCRT_About PBC_DL booklet_250124_v1.0_final_withlinks.pdf>.
    https://www.bcrt.org.uk/BCRT_FactSheet_Generic_AW.pdf
  • https://zorg.prinsesmaximacentrum.nl/en/diagnosis/osteosarcoma
  • https://www.stjude.org/disease/osteosarcoma.html
  • http://p2ptm.kemkes.go.id
Admin
Author: Admin