Menyemai Harapan, Menuai Mutu: Relevansi Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2025 bagi Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi Keperawatan

Setiap tanggal 2 Mei, bangsa Indonesia merayakan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), sebuah momentum untuk merefleksikan perjalanan pendidikan dan memancang harapan untuk masa depan yang lebih gemilang. Tahun 2025 hadir dengan tema yang begitu inklusif dan menggugah: “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua.” Tema ini bukan sekadar retorika, melainkan sebuah ajakan konkret untuk melibatkan seluruh elemen bangsa dalam mewujudkan cita-cita luhur pendidikan yang berkualitas dan merata. Dalam konteks Pendidikan Tinggi Vokasi Keperawatan, tema ini memiliki relevansi yang mendalam dan menjadi landasan penting untuk peningkatan mutu di masa depan.
Pendidikan Tinggi Vokasi Keperawatan memegang peran krusial dalam menghasilkan tenaga kesehatan profesional yang kompeten, beretika, dan mampu memberikan pelayanan berkualitas bagi masyarakat. Perawat tidak hanya menjadi garda terdepan dalam sistem kesehatan, tetapi juga agen perubahan yang mampu memberikan edukasi dan dukungan kepada pasien serta keluarga. Oleh karena itu, mutu Pendidikan Tinggi Vokasi Keperawatan secara langsung berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan.
Tema “Partisipasi Semesta” menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak dalam memajukan Pendidikan Tinggi Vokasi Keperawatan. Partisipasi ini melibatkan pemerintah sebagai pembuat kebijakan dan penyedia regulasi, institusi pendidikan sebagai penyelenggara proses belajar-mengajar, tenaga pendidik dan kependidikan sebagai garda utama dalam transfer ilmu dan pembentukan karakter, mahasiswa sebagai agen perubahan di masa depan, organisasi profesi sebagai penjaga standar dan etika, industri kesehatan sebagai mitra dalam praktik dan pengembangan kurikulum, serta masyarakat luas sebagai penerima manfaat dari layanan keperawatan yang berkualitas.
Keterlibatan pemerintah menjadi krusial dalam menyediakan dukungan anggaran yang memadai, menyusun kebijakan yang progresif dan berpihak pada peningkatan mutu, serta memastikan pemerataan akses terhadap Pendidikan Tinggi Vokasi Keperawatan di seluruh pelosok negeri. Institusi Pendidikan Tinggi Vokasi Keperawatan dituntut untuk terus berinovasi dalam mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas tenaga pengajar melalui pengembangan kompetensi berkelanjutan, serta menyediakan fasilitas dan sarana prasarana yang memadai untuk mendukung proses pembelajaran yang optimal.
Tenaga pendidik dan kependidikan memiliki peran sentral dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, inspiratif, dan berorientasi pada pembentukan perawat yang profesional dan berintegritas. Mereka tidak hanya bertugas menyampaikan materi perkuliahan, tetapi juga menjadi mentor dan teladan bagi mahasiswa. Partisipasi aktif mahasiswa dalam proses pembelajaran, organisasi kemahasiswaan, dan kegiatan pengabdian masyarakat juga menjadi elemen penting dalam membentuk karakter dan mengembangkan potensi mereka secara holistik.
Organisasi profesi keperawatan memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga standar profesi, mengembangkan kode etik, serta memfasilitasi pengembangan profesional berkelanjutan bagi para perawat. Kemitraan dengan industri kesehatan, seperti rumah sakit dan klinik, memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktik yang nyata dan relevan dengan dunia kerja. Lebih jauh lagi, partisipasi masyarakat dalam memberikan masukan dan umpan balik terhadap kualitas pendidikan keperawatan akan sangat berharga dalam upaya perbaikan berkelanjutan.
Relevansi tema Hardiknas 2025 dengan peningkatan kualitas Pendidikan Tinggi Vokasi Keperawatan sangatlah jelas. Untuk mewujudkan pendidikan keperawatan yang bermutu untuk semua, kita perlu menghilangkan disparitas akses, meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran, memperkuat relevansi kurikulum dengan kebutuhan lapangan, serta membangun ekosistem pendidikan yang kolaboratif dan inklusif. Partisipasi semesta adalah kunci untuk membuka pintu-pintu inovasi, mengatasi berbagai tantangan, dan mengakselerasi kemajuan Pendidikan Tinggi Vokasi Keperawatan di Indonesia.
Peringatan Hardiknas 2025 dengan tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua” menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat komitmen dan aksi nyata dari seluruh pemangku kepentingan dalam memajukan Pendidikan Tinggi Vokasi Keperawatan. Hal tersebut sejalan dengan komitmen dan statemen Ketua Umum AIPVIKI Ibu Pramita Iriana, S.Kp., M.Biomed sebagai berikut “Dengan bergandengan tangan, kita dapat menyemai harapan dan menuai mutu pendidikan keperawatan yang akan menghasilkan perawat-perawat kompeten, berempati, dan mampu memberikan kontribusi signifikan bagi kesehatan bangsa. Mari jadikan semangat Hardiknas tahun ini sebagai pendorong untuk mewujudkan cita-cita pendidikan berkualitas bagi seluruh anak bangsa, termasuk calon-calon perawat masa depan Indonesia.”
