HARI ASMA SEDUNIA 2025: AKSES TINDAKAN INHALASI UNTUK SEMUA

Hari Asma Sedunia (6 Mei), yang diperingati setiap tahun, menjadi upaya penting untuk meningkatkan kesadaran tentang asma, penyakit pernapasan kronis yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Peringatan tahun 2025 mengusung tema sentral yang menekankan pentingnya “Make Inhaled Treatments Accessible for ALL”.1 Tema ini muncul sebagai respons terhadap kesenjangan yang terus berlanjut dalam akses ke pengobatan asma yang esensial, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, di mana morbiditas dan mortalitas akibat asma cukup tinggi.

Dalam lima tahun terakhir (2020-2025), penatalaksanaan asma telah mengalami evolusi yang signifikan, ditandai dengan kemajuan dalam pemahaman patofisiologi penyakit, pengembangan terapi baru, dan peningkatan fokus pada pendekatan yang berpusat pada pasien. Penelitian terkini telah berfokus pada peran kompleks interaksi genetik dengan lingkungan yaitu penekanan pada inflamasi tipe 2 dan disfungsi epitelial. Pemahaman yang lebih mendalam ini telah membuka jalan bagi pengembangan terapi biologis yang lebih spesifik, seperti antibodi monoklonal yang menargetkan sitokin inflamasi spesifik seperti IL-5, IL-4Rα, dan IL-13. Agen-agen ini telah menunjukkan kemanjuran yang menjanjikan dalam mengurangi eksaserbasi, meningkatkan fungsi paru-paru, dan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan asma berat yang sulit dikontrol.2,3,4

Namun, terlepas dari kemajuan ini, tantangan yang signifikan tetap ada. Aksesibilitas terapi inovatif ini seringkali dibatasi oleh biaya yang tinggi dan ketersediaan yang terbatas, terutama di negara-negara dengan sumber daya terbatas. Kesenjangan ini diperparah oleh faktor-faktor seperti kurangnya infrastruktur kesehatan, kurangnya tenaga kesehatan yang terlatih, dan sistem pembiayaan kesehatan yang tidak memadai. Akibatnya, banyak pasien dengan asma terus bergantung pada pengobatan yang lebih tua dan kurang efektif, yang mengarah pada kontrol penyakit yang buruk dan peningkatan risiko morbiditas dan mortalitas.5

Selain tantangan aksesibilitas, faktor-faktor lingkungan memainkan peran penting dalam memicu dan memperburuk asma. Polusi udara, baik di dalam maupun di luar ruangan, tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang utama, dengan penelitian yang menghubungkan paparan polutan seperti partikulat, ozon, dan nitrogen dioksida dengan peningkatan prevalensi asma, eksaserbasi, dan rawat inap. Perubahan iklim juga diperkirakan akan memperburuk beban asma dengan meningkatkan produksi serbuk sari alergen, meningkatkan frekuensi dan intensitas kejadian cuaca ekstrem, dan mengubah distribusi geografis polutan udara.6

Menyadari tantangan-tantangan ini, Hari Asma Sedunia 2025 menyerukan pendekatan multidimensional untuk mengatasi asma. Ini termasuk peningkatan akses ke obat inhalasi yang terjangkau dan berkualitas, terutama kortikosteroid inhalasi, yang tetap menjadi landasan pengobatan asma. Selain itu, ada kebutuhan untuk memperkuat sistem kesehatan, meningkatkan pelatihan tenaga kesehatan, dan menerapkan kebijakan yang mengatasi faktor-faktor lingkungan yang mendasarinya. Pemberdayaan pasien melalui pendidikan dan manajemen diri juga sangat penting, memungkinkan individu dengan asma untuk mengambil peran aktif dalam perawatan mereka dan membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan mereka. Pada akhirnya, mencapai visi “Make Inhaled Treatments Accessible for ALL” memerlukan upaya kolaboratif dari pemerintah, organisasi kesehatan, penyedia layanan kesehatan, peneliti, industri farmasi, dan masyarakat sipil. Hanya melalui upaya bersama kita dapat mengurangi beban global asma dan memastikan bahwa setiap individu, di mana pun mereka tinggal, dapat bernapas dengan mudah.

Hari Asma Sedunia tahun 2025 menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran global terhadap asma, penyakit pernapasan kronis yang diperkirakan akan memengaruhi sekitar 400 juta orang atau 5% populasi dunia pada tahun tersebut. Asma tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga kualitas hidup, produktivitas, dan kesejahteraan psikososial penderitanya, baik anak-anak maupun dewasa. Faktor risiko utama yang memperburuk prevalensi dan keparahan asma di wilayah perkotaan meliputi urbanisasi yang pesat, polusi udara, kepadatan transportasi, kondisi perumahan yang tidak memadai, serta paparan alergen dan iritan di lingkungan kerja maupun rumah tangga. Selain itu, paparan asap rokok dan polusi udara juga memperburuk gejala asma dan meningkatkan risiko eksaserbasi, terutama di negara berpenghasilan rendah dan menengah yang akses terhadap terapi inhalasi dan edukasi asma masih terbatas.

Ketua Umum AIPVIKI Pramita Iriana, S.Kp., M.Biomed menegaskan bahwa AIPVIKI memiliki kontribusi dalam penanganan asma melalui penyiapan kompetensi lulusan pendidikan tinggi vokasi keperawatan dalam penatalaksanaan pasien, keluarga dan kelompok asma. AIPVIKI juga berperan aktif dalam menyusun dan mengembangkan standar kompetensi, kurikulum, dan standar pendidikan vokasi keperawatan di tingkat nasional. Tujuannya adalah untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Bidang Humas PP AIPViKI


1 Global Initiative for Asthma (GINA).2025. World Asthma Day 2025. Download from https://ginasthma.org/wad-2025/ (5 Mei 2025)

2 Porsbjerg CM, Sverrild A, Lloyd CM, Menzies-Gow AN, Bel EH. Anti-alarmins in asthma: targeting the airway epithelium with next-generation biologics. Eur Respir J. 2020 Nov 12;56(5):2000260. doi: 10.1183/13993003.00260-2020. PMID: 32586879; PMCID: PMC7676874.

3 Scott G, Asrat S, Allinne J, Keat Lim W, Nagashima K, Birchard D, Srivatsan S, Ajithdoss DK, Oyejide A, Ben LH, Walls J, Le Floc’h A, Yancopoulos GD, Murphy AJ, Sleeman MA, Orengo JM. IL-4 and IL-13, not eosinophils, drive type 2 airway inflammation, remodeling and lung function decline. Cytokine. 2023 Feb;162:156091. doi: 10.1016/j.cyto.2022.156091. Epub 2022 Dec 5. PMID: 36481478.

4 Varricchi G, Poto R. Towards precision medicine in COPD: Targeting type 2 cytokines and alarmins. Eur J Intern Med. 2024 Jul;125:28-31. doi: 10.1016/j.ejim.2024.05.011. Epub 2024 May 18. PMID: 38762432.

5 Global Initiative for Asthma. 2024. Global Strategy for Asthma Management and Prevention. Downloaded from https://ginasthma.org/wp-content/uploads/2024/05/GINA-2024-Strategy-Report-24_05_22_WMS.pdf  (5 Mei 2025)

6 Beerweiler CC, Masanetz RK, Schaub B. Asthma and allergic diseases: Cross talk of immune system and environmental factors. Eur J Immunol. 2023 Jun;53(6):e2249981. doi: 10.1002/eji.202249981. Epub 2023 Feb 1. PMID: 36645095.

Admin
Author: Admin